Tokoh Intelegtual Nduga “OTIS TABUNI, SH.MH” Mengajak Masyarakat & para Intelegtual Nduga Menjaga Kamtibmas Bersama Menciptakan Pemilukada Damai di Nduga, Papua Pengunungan. inilah isi Tulisannya
dikrm melalui Whastaps Group silahkan membaca
Kepada Yth;
Bapak Ibu, para intelektual, para pemimpin parpol, tim pendukung kedua kandidat Bupati dan calon Bupati kabupaten Nduga, Para anggota dewan terpilih di tingkat kabupaten Nduga, DPRP Provinsi Papua Pegunungan dan DR RI, dan semua stachholder di Nduga yang saya banggakan!
Berkaitan dengan dinamika Pemilukada di Nduga, isu DPS yang terus di bahas hingga hari ini, setelah saya menyimak dan mendalami, isu yang disoroti banyak pihak adalah soal DPS!
Maka ijinkan saya menyampaikan sedikit catatan!
Yang pertama, setiap orang musti memastikan posisinya sebagai apa agar setiap penyampaian bisa dibedakan!
Maksudnya disini adalah bila sebagai pemimpin gereja bicaralah perspektif gereja agar berisi tentang pesan perdamaian, cinta kasih sesama dan saling mengajari
Jika posisi sebagai DPRD, bicara tentang apa pikiran rakyat sebagai refrenentatif dari rakyat terlepas
Jika sebagai DPRP bicara tentang kepentingan umum kabupaten Nduga dan bila DPR RI, bicara tentang Papua pegunungan secara umum dan Nduga secara khusus tanpa memposisikan diri seakan tim sukses salah satu palslon..
Jika posisi kita sebagai intelektual, sampai dampak buruk kalau seperti ini, maka bagaimana kalau seperti ini Krn masy berkehendak seperti ini , seperti itu dst ..
Saya mengamati dan menyimak, kita seakan lupa posisi dan menjadi tim sukses Paslon tertentu lalu serang KPU, ducapil, Paslon tertentu yang dianggap ada keterlibatan dst.. ingat bahwa seperti Kaka besar @~paulusubruangge adalah hasil dari bungkusan suara seluruh parpol kabupaten Nduga!
Sebagai harga diri, seluruh DPT pileg dan pilpres itu bungkus jadi satu, maka pesan yang harus disampaikan oleh Kaka besar adalah pertama posisikan diri Kaka besar sebagai anggota DPR RI terpilih dan hasil dari seluruh suara kabupaten Nduga.. kedua, kakanda menjadi sebagai penengah dan negosiator kedua kandidat dan tim sukses kedua Paslon agar pikiran2 dan tawaran yang disampaikan jadikan bahan untuk menawarkan gagasan kepada KPUD, DUCAPIL, KEDUA PASLON, KEDUA TIM SUKSES DST. Kaka besar bisa mengajak DPRP terpilih, dan lembaga2 netral lain seperti gereja, toko2 intelektual dll untuk negosiasi Soal DPS itu sebelum ditetapkan sebagai DPT..
Saya mengamati, kebanyakan orang yang kita andalkan rupanya posisikan diri seperti tim sukses dari PASLON tertentu sehingga narasinya tidak sehat dan disitu akan munculkan perbedaan!
Tidak mungkin kami yang masuk tim sukses jadi negosiator untuk diskusikan hal2 penting soal DPS yang sedang dibahas dalam ruang group ini. Apalagi kader partai dan DPRD misalnya 14 krusi di salah satu Paslon dan 11 kursi di Paslon yang satu tak akan bisa bicara soal DPS.
Anggota DPRD terpilih dan tim sukses pasti akan berbicara tentang kepentingan… Jadi DPRP dan DPR RI jangan posisikan diri seperti tim sukses Paslon tertentu!.
Pihak gereja juga kalau tim Doa yha jadilah pendoa, jangan seperti politikus lalu bahas DPS ini. Kacau kalau seperti ini.. Nada kesal#
Rakyat kami telah sedang dan terus menderita jadi jangan kita Membangun narasi yang nantinya lahirkan konflik dan korbankan riayat yang kita yg menderita ini. Sakit sekali melihat kondisi Nduga baru kita mcm memancing situasi..
Disisi lain, seakan² suara yang dipindahkan
Itu kemenangan Paslon tertentu.. sedangkan ikuti perkembangan yang ada, siapapun paslon di 3 dapil ini bisa menunjukkan pengaruhnya, menawarkan visi dan misi, memenangkan jiwa rakyat di dapil manapun guna memenangkan pilkada.
Ingat bahwa siapapun pemenangnya adalah Bupati kami, Bupati Nduga dan milik kita bersama terlepas dari kepentingan dan kerja mewujudkan visi dan misinya!. dengan Nada Tegas;.